Banyak Masalah, Produksi Mobil Esemka Tak Sesuai Target

 Berita, Solo Raya

KlatenUp – Berbagai masalah yang menghadang PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dalam pembuatan mobile Esemka Rajawali. Hal ini membuat perkiraan jumlah produksi yang telah ditargetkan meleset karena tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Target PT SMK hingga bulan Agustus mendatang harus memproduksi sekitar 500 unit. Tetapi kenyataanya, Hingga Juli mendatang, Perusahaan ini hanya dapat memproduksi 200 unit mobil Esemka di pasar.

Mobil Esemka Radjawali

Masalah Yang Dihadapi Dalam Produksi Mobil Esemka

Menurut Direktur PT SMK, Sulistyo Rabono, salah satu masalah yang sedang dihadapinya adalah banyaknya UKM yang berperan sebagai penyuplai sparepart menyatakan mundur.

Seperti kita ketahui bersama, komponen-komponen dari mobil Esemka berasal dari berbagai UKM yang kemudian dilakukan perakitan di Solo Techno Park (STP). Khusus dibagian mesin, Mobil yan diusung oleh Jokowi ini mengadopsi mesin Cherry yang merupakan produsen otomotif yang ada di China. Bagian yang diproduksi oleh PT SMK sendiri adalah bagian body karoseri mobil, pelaksanaan produksinya pun dilakukan di Cikarang, Bekasi.

Kurang lebih telah ada 500 pemesan mobil Esemka. Dari jumlah tersebut 200 unit sudah siap edar pada bulan Juli mendatang, dan akan segera sampai ke tangan pemesan.

System Pembelian Mobil Esemka

Pembelian mobil Esemka ini dilakukan dengan sistem inden. Oleh karenanya pemesan akan diwajibkan membayar uang muka minimal 30 persen dari jumlah harga on the road mobil Esemka yang sudah ditetapkan dan ditambah dengan biaya-biaya administrasi tambahan lainnya.