44% Sampah Di Klaten Belum Tertangani Dengan Baik

 Berita, Klaten, Solo Raya
Tumpukan sampah di Pasar Gentongan Klaten

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berhasil meningkatkan pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh masyarakatnya. Pada tahun 2023, sekitar 56% dari 300 ton timbunan sampah per hari di Klaten telah terkelola dengan baik. Sisanya, sekitar 44% atau 132 ton sampah, masih menumpuk di berbagai tempat dan menimbulkan masalah lingkungan.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat menghadiri Rapat Koordinasi Kongres Bank Sampah dan Daur Ulang Sampah serta Pameran (Rakopam) Kabupaten Klaten 2023, yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten pada Selasa (14/11/2023) di Hutan Kota Gergunung.

Bupati mengatakan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari peran aktif dan partisipasi masyarakat Klaten dalam pengelolaan sampah. Masyarakat Klaten telah melakukan pemilahan sampah sejak di sumbernya, baik di rumah tangga, pasar, perkantoran, sekolah, maupun fasilitas publik lainnya. Masyarakat Klaten juga telah memanfaatkan sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan estetis, seperti kerajinan, pupuk, biogas, dan lain-lain.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada masyarakat Klaten yang telah berperan aktif dalam pengelolaan sampah. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Klaten peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ini juga sejalan dengan tema Rakopam 2023, yaitu ‘Sampahku, Tanggung Jawabku’,” ujar Bupati.

Bupati juga menargetkan agar Kabupaten Klaten dapat meraih Adipura, penghargaan tertinggi di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup, pada tahun 2024. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memuliakan lingkungan sekitar, serta mendukung program-program pemerintah dalam pengelolaan sampah.

“Kita harus memiliki komitmen dan usaha bersama agar sampah dapat terkelola dengan baik. Bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, harus bersinergi dalam mengelola sampah. Kita harus memilah sampah, membuang sampah pada tempatnya, dan memanfaatkan sampah sebaik mungkin. Kita juga harus mendukung program-program pemerintah, seperti Pendataan Potensi Desa (Podes), TPS 3R, dan lain-lain, yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di tingkat desa. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan Kabupaten Klaten yang bersih, sehat, hijau, dan berwawasan lingkungan,” tutur Bupati.

Rakopam Kabupaten Klaten 2023 diikuti oleh sekitar 60 stand bank sampah yang menampilkan berbagai produk daur ulang dari sampah, seperti tas, dompet, bunga, boneka, keranjang, lampu, jam, dan lain-lain. Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi, seminar, lomba, dan pemberian penghargaan kepada bank sampah terbaik di Kabupaten Klaten. Rakopam Kabupaten Klaten 2023 berlangsung hingga Kamis (16/11/2023).

Related Posts