Warga Pogung Tolak Rencana Otopsi Jenazah Terduga Teroris Siyono

 Klaten, Solo Raya

image

KlatenUp – Rencana otopsi jenazah terduga teroris Siyono swcara independen oleh Muhammadiyah menuai penolakan dari masyarakat Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Selasa (29/3). Mereka berdalih jika masyarakat sudah lelah dengan hiruk pikuk di Desa Pogung, dan masyarakat ingin tercipta iklik konfusif, tentram dan damai.

Berdasarkan kesepakatan dalam pertemuan warga dan tokoh masyarakat serta jajaran pengurus RT, RW dan perangkat desa setempat, dibuatlah surat penolakan rencana otopsi jenazah Siyono. Dalam surat tersebut terdapat tiga poin penting diantaranya adalah:

Kalau terjadi otopsi, maka pelaksanaan harus dilaksanakan di luar Desa Pogung.
Jenazah setelah diotopsi tidak boleh dikubur di wilayah Desa Pogung.
Keluarga yang mendukung otopsi tidak boleh tinggal di wilayah Desa Pogung.

Menanggapi hal ini Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu (30/3) menilai tetap menghargai pendapat warga dan juga keluarga Siyono.

“Yang jelas kami menghargai sikap warga, tapi juga menghargai sikap keluarga pak Siyono. Kami menghargai keduanya. Kami Muhammadiyah menjaga kuat nilai-nilai toleransi,” ujar Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak seperti dikutip dari Timlo.net, Rabu (30/3).

Dahnil dan beberapa anggota lain mengadakan pertemuan secara tertutup di kediaman keluarga Siyono untuk menanyakan mengenai perihal penolakan tersebut sekitar pukul 11.24 WIB. Dahnil mengaku jawaban yang ia peroleh saat bertanya kepada Bu Suratmi yang merupakan istri Siyono sangat mengharukan.

“Kami tanya ke Bu Suratmi (istri Siyono) tentang penolakan itu. Jawaban beliau hampir membuat saya nangis, enggak bisa berkata apa-apa. Jawabannya sederhana, tanah Allah itu luas, kami siap tinggal dimanapun,” ucap Dahnil yang mengaku merinding mendengar jawaban itu.

Related Posts