Puluhan Hektare Tanaman Jagung di Jatinom Ambruk

 Berita

Klaten Puluhan hektare tanaman jagung di wilayah Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten ambruk setelah diguyur hujan yang disertai angin kencang beberapa hari terakhir. Akibatnya petani semakin merugi.

Jagung yang sudah usia empat bulan ambruk gara-gara diguyur hujan disertai angin. Padahal tanaman jagung itu sudah memasuki massa panen, ujar Gito Handoyo (60) petani jagung asal Dukuh Plaeng, Desa Pandean, Jatinom saat ditemui Timlo.net di area pertanian miliknya, Kamis (6/2).

Gito menuturan, kondisi itu dirasakan hampir sebagian besar petani jagung di wilayah Jatinom. Kini petani merugi lantaran kualitas produksi jagung menurun. Sebab petani terpaksa memanen dini tanaman jagung yang ambruk.

Ada puluhan hektare yang ambruk. Dari teman-teman petani keluhannya hampir sama. Gara-gara ambruk maka tanaman jagung dipanen lebih awal, ujar Gito.

Hal senada juga diungkapkan Pujo Kariyono (62) petani jagung lainnya. Ia mengatakan, menurunnya kualitas hasil panen hanya pada jagung yang batangnya ambruk. Sedangkan tanaman jagung yang masih berdiri kualitasnya masih bagus.

Harga jagung pipil saat ini Rp 3.000 per kilogram. Harga ini termasuk bagus karena sebelumnya hanya Rp 2.000 per kilogram. Namun untuk hasil produksi jagung yang sudah ambruk bisa jadi harganya menurun, ujar petani asal Dukuh Gajihan, Desa Pandean, Jatinom ini.

Terpisah, salah satu petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) UPTD Pertanian Kecamatan Jatinom, Siswanto, mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai jumlah tanaman jagung yang ambruk di Jatinom.

Memang beberapa hari terakhir ini hujan dan angin kencang terus mengguyur di wilayah Jatinom. Hanya saja mengenai kerusakan tanaman pertanian belum diketahui. Kami belum menerima laporan, katanya.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/50494/puluhan-hektare-tanaman-jagung-di-jatinom-ambruk/