Gara-gara Diekspor, Delanggu Stop Pengiriman Beras Organik

 Berita

Klaten Petani di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten mulai menghentikan pengiriman beras organik ke sejumlah perusahaan di Semarang. Penghentian pengiriman itu menyusul diekspornya beras organik tersebut dalam bentuk bahan baku makanan olahan.

Demikian diungkapkan Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Delanggu, Atok Susanto saat ditemui di Delanggu, Jumat (16/11). Ia mengatakan, kali pertama diketahui jika beras organik ternyata diekspor saat petani menyambangi ke Semarang.

Para petani melihat berbagai macam kemasan yang digunakan sebagai tempat bahan baku makanan olahan beras organik. Ternyata barang-barang itu akan diekspor, ujarnya.

Atok mengatakan, setelah mengetahui jika bahan baku makanan olahan itu ternyata diekspor maka petani mulai menghentikan pengiriman beras organik. Pasalnya, selama satu tahun pengiriman, petani tidak mengetahuinya. Sebelumnya pengiriman beras organik mencapai 2,5 ton per minggu.

Setelah mengetahui ternyata diekspor maka pengiriman beras organik ke Semarang kami hentikan. Penghentian pengiriman sudah sebulan ini, kata Atok yang enggan menyebut nama perusahaan di Semarang itu.

Atok mengatakan, sebenarnya petani diminta untuk mengirimkan lagi beras organik menyusul datangnya permintaan dari Australia dan New Zealand. Hanya saja pihaknya menolak.

Selama masih diekspor maka kami tidak akan mengirim beras organik. Sebab masih banyak masyarakat sendiri yang membutuhkan persedian beras berkualitas baik ini. Jangan sampai beras yang bagus diekspor, tapi justru harus dikonsumsi sendiri, tandasnya.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/46413/gara-gara-diekspor-delanggu-stop-pengiriman-beras-organik/