Pemakaman Jenazah Terduga Teroris di Klaten Diwarnai Ketegangan

 Klaten, Solo Raya

image

KlatenUp – Jenazah terduga teroris, Siyono hari ini, Minggu (13/3) dini hari dimakamkan. Dalam pemakaman ini sempat terjadi ketegangan antara pelayat dengan petugas kepolisian mengenai penyebab kematian Siyono.

Kedatangan jenazah Siyono dirumah duka di Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas pukul 02.20 WIB dengan kawalan ketat oleh petugas kepolisian.

Keluarga Siyono menginginkan untuk mengganti kain kafan jenazah dan dikuburkan tanpa peti. Perbedaan pendapat itu sempat membuat ribuan pelayat dan puluhan polisi bersitegang selama hampir satu jam.

Akibatnya pelayat yang berasal dari Organisasi Masa (Ormas) Islam sempat menghadang dan bersitegang dengan petugas yang mengawal dengan bertakbir. Hal ini kemudian direspon petugas tanpa perlawanan.

Melihat hal ini, Kapolres Klaten kemudian bernegosiasi dengan pimpinan ormas untuk mereda ketegangan yang terjadi antara pelayat dan petugas. Setelah ketegangan reda jenazah kemudian dibawa memasuki rumah duka untuk diganti kain kafannya.

Sri Kalono, kuasa hukum keluarga Siyono yang turut menyaksikan penggantian kain kafan jenazah mengatakan jika keadaan jenazah berbeda dengan jenazah yang meninggal secara wajar. Terlihat kedua mata jenazah lebam dan separuh dahi hingga pelipis kanan menghitam. Selain itu bibir jenazah bengkak dan terdapat sisa darah yang sudah mengering. Kedua kaki jenazah dari paha hingga mata kaki menurutnya juga menghitam.

Meski melihat kejanggalan pada tubuh jenazah, Kalono belum bisa menyimpulkan penyebab dari luka bengkak yang menghitam pada tubuh jenazah. Disinggung mengenai apakah ada bekas tembakan, Kalono mengaku tidak mengetahuinya karena pihak keluarga sendiri tidak memperbolehkan membuka kain yang membalut dada hingga perut jenazah.

Kemudian jenazah putra bungsu dari Marso ini dibawa ke Masjid Muniroh untuk disholatkan. Jenazah kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat sekitar pukul 03.00 WIB.

Dilansir dari Timlo.net, Kapolres Klaten AKBP Faizal mengaku jika petugas hanya menjalankan tugasnya untuk melakukan pengamanan dari sejak keberangkatan di Jakarta hingga tiba di Klaten. Mengenai adanya petugas dari satuan Brimob yang juga ikut mengamankan pengantaran jenazah, pihaknya mengaku jika hadirnya pasukan brimob merupakan permintaan pihak kecamatan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Related Posts