Bupati Sunarno: Sedot Air Klaten, PDAM Solo Ngejar Untung

 Berita

Klaten Bupati Klaten Sunarno menyatakan PDAM Kota Surakarta hanya mengejar keuntungan dalam memanfaatkan air dari sumber mata air Umbul Ingas Cokro, Tulung, Klaten. Sebab PDAM Kota Surakarta juga memberlakukan tarif atas penggunaan air kepada pelanggannya.

PDAM Kota Surakarta hanya mencari keuntungan dengan menyedot air dari Klaten. Dan bukan untuk kepentingan sosial, ujar Bupati Sunarno kepada wartawan, Jumat (7/12).

Pernyataan Sunarno itu sekaligus sebagai bantahan atas tudingan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo yang menyebut bahwa Bupati Klaten tidak paham terhadap UUD 1945.

Sebenarnya tidak masalah jika air dari Klaten tersebut benar-benar murni dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat, asal tidak memungut biaya. Namun faktanya PDAM Kota Surakarta juga memberlakukan tarif atas penggunaan air kepada pelanggannya, kata Sunarno.

Dengan pemberlakuan tarif itulah, kata Sunarno, maka dalam perjalananya ada kesepakatan yang dibuat antara Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan Pemkab Klaten.

Dalam kesepakatan itu ada kontribusi yang dibebankan kepada PDAM Kota Surakarta terhadap pemanfaatan air dari Klaten tersebut, ujar Sunarno.

Untuk itu, Sunarno tetap bersikukuh menagih apa yang menjadi haknya Klaten. Karena selama 2012 ini PDAM Kota Surakarta belum memenuhi apa yang menjadi kewajibannya, yakni membayar tunggakan kontribusi senilai Rp4,1 miliar.

Saya hanya ingin PDAM Kota Surakarta mentaati perjanjian yang sudah disepakati dengan Pemkab Klaten, tandas Sunarno.

Jaringan Air Diputus

Sunarno menegaskan, pihaknya tetap akan memutus aliran air ke jaringan PDAM Kota Surakarta jika kontribusi itu tidak segera dibayarkan. Keputusan itu sebagai konsekwensi atas tunggakan PDAM Kota Surakarta yang belum membayar kontribusi selama setahun.

Jika tidak dibayarkan maka lebih baik airnya yang dialihkan untuk kepentingan lahan pertanian di Klaten. Saya kira ini tidak melanggar apa yang sudah diamanatkan dalam UUD 1945, jelas Sunarno.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/50799/bupati-sunarno-sedot-air-klaten-pdam-solo-ngejar-untung/