KLATEN Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten sektor timur mendesak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten segera memanggil kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) terkait temuan sejumlah jemaah haji 2012 yang menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) aspal alias bodong.
Dari hasil sidak, ternyata memang banyak ditemukan KTP bodong yang digunakan sebagian jemaah haji Klaten tahun 2012 yang masuk kelompok terbang (kloter) 11. Indikasi itu diperkuat adanya sejumlah nama yang tak dikenal oleh tetangga warga yang naik haji maupun pihak desa, kata Sunarto.
Terkait itu Sunarto mensinyalir ada upaya penerbitan KTP bodong yang digunakan 11 orang yang mengaku warga Dukuh Jayan, Desa Pondok. Namun hingga kemarin pihaknya mengaku belum bisa memastikan siapa yang bertanggung jawab atas penerbitan KTP itu. Ini yang menjadi pertanyaan teman-teman IPHI, papar Sunarto.
Terkait itu pihaknya meminta kepada dinas terkait menelusuri terbitnya KTP bodong tersebut. Dia berharap oknum-oknum yang membantu terbitnya KTP bodong diberi efek jera. Diharapkan Bupati cepat mengambil tindakan jika terjadi penyimpangan. Kami juga mendesak agar Kemenag memanggil KBIH untuk dimintai keterangan, kata Sunarto menegaskan.
Sementara itu Kusdiyono menambahkan pemanggilan KBIH merupakan kewenangan Kemenag. Sehingga jika KBIH di belakang hari terbukti ikut bermain diharap dijatuhi sanksi. Apalagi sejumlah haji tersebut menggunakan KTP terbitan 2012.
Kami mendapatkan daftar nama seluruh jemaah haji itu resmi dari Kemenag, termasuk dengan daftar haji yang menggunakan KTP bodong. Namun kenapa setelah dicek ke lapangan para haji KTP bodong itu ternyata bukan warga asli Klaten. Kenapa surat pengajuan KTP atau surat pindah itu juga tidak ada di tingkat RT, RW, desa hingga kecamatan. Itu yang aneh, tukas Kusdiyono.
Sumber: http://www.solopos.com/2012/11/07/haji-berktp-bodong-iphi-desak-kemenag-periksa-kbih-asal-jemaah-bermasalah-345827