Sidowarno Buru Titik Air Bersih Pamsimas

 Berita

Klaten Perburuan sumber air bersih untuk Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten terus dilakukan. Saat ini sudah ada empat lokasi yang menjadi proyek pengeboran untuk mencari sumber air bersih.

Setelah pengeboran di tiga lokasi gagal menghasilkan air bersih, kini mulai mencari lokasi yang baru. Ini yang keempat kalinya, ujar Kaur Umum Desa Sidowarno, Pardimin saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (5/12).

Pardimin menjelaskan, pengeboran di lokasi keempat yang berada di Dukuh Morangan ini dimulai sejak lima hari lalu. Saat ini pengeboran sudah mencapai kedalaman sekitar 25-30 meteran.

Air sudah mulai keluar dari sumur, tapi kami belum mengecek apakah kandungan airnya layak dikonsumsi atau tidak. Sebab jika kondisi air masih sama dengan titik lokasi pertama hingga ketiga maka akan mencari lagi titik sumber air bersih di lokasi lainnya, ujar Pardimin.

Sebelumnya dikabarkan, pengeboran pertama yang berlokasi di Dukuh Morangan belum maksimal. Sebab saat dilakukan pengetesan ternyata air yang dikeluarkan berasa asin dan kekuningan.

Kondisi yang sama juga terjadi saat pengeboran di lokasi kedua di Dukuh Butuh dan lokasi ketiga di Dukuh Sidowarno. Air yang dikeluarkan terasa asin bercampur pahit.

Kepala Desa Sidowarno, Rujito Suprayogo, mengatakan sulitnya mencari lokasi yang menjadi sumber air bersih membuat program penyediaan air bersih di desanya terkendala.

Kami telah koordinasi dengan pekerja proyek untuk mencari lokasi lainnnya yang diperkirakan ada sumber air bersih, kata Rujito.

Rujito menjelaskan, pembuatan sumur Pamsimas menelan biaya total Rp275 juta dari APBN ditambah swadaya masyarakat Rp 11 juta. Sumur dalam itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 650 kepala keluarga (KK) di tiga dukuh di Desa Sidowarno. Diantaranya, Dukuh Butuh, Morangan dan Ngawen.

Dengan adanya saluran air bersih itu nantinya warga tidak perlu repot lagi mencari sumber air bersih yang layak konsumsi. Sebab, selama ini dari total 500-an sumur milik warga sebagian besar airnya kurang layak konsumsi. Selain berwana kuning, air juga berasa asin, jelas Rujito.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/50307/sidowarno-buru-titik-air-bersih-pamsimas/