Jembatan Sesek Klaten-Boyolali Putus, 10 Ha Lahan Terisolasi

 Berita

Klaten Jembatas sesek yang menjadi penghubung Dukuh Salaman, Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten dengan Desa Pagerjurang, Kecamatan Musuk, Boyolali terputus akibat guyuran hujan lebat, Sabtu (29/12) malam. Akibatnya, 10 hektare lahan pertanian terisolasi.

Pantauan Timlo.net di lokasi, Minggu (30/12), sejumlah warga terus berduyun-duyun untuk melihat dari dekat kondisi jembatan yang menjadi penghubung Klaten-Boyolali tersebut.

Jembatan sesek yang memiliki panjang 30 meter dengan lebar 1,5 meter ini membentang di atas Kali Pusungan yang memiliki kedalaman 30 meter. Namun setelah diguyur hujan deras pada Sabtu (29/9) malam menyebabkan jembatan itu putus total.

Saya mendengar suara gemuruh pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB saat hujan masih mengguyur. Setelah saya cek ternyata jembatan sesek itu telah terputus, ujar Supono (35) warga Dukuh Salaman, Desa Mundu saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (30/12).

Supono menjelaskan, keberadaan jembatan sesek itu merupakan swadaya masyarakat Dukuh Salaman dengan Dukuh Dungus, Desa Mundu. Jembatan dibuat sebagai akses menuju area pertanian warga yang berlokasi di daerah Pusungan di seberang jembatan. Terputusnya jembatan itu menyebabkan kerugian sekitar Rp 15 juta.

Ada sekitar 10 hektare lahan pertanian yang digarap warga. Namun semenjak terputusnya jembatan itu kini daerah Pusungan yang masih masuk wilayah Tulung, Klaten tersebut terisolasi. Warga sudah tidak bisa menggarap pertanian lagi, ujar Supono.

Supono menjelaskan, selain menjadi akses warga ke lokasi pertanian, jembatan itu juga mejadi akses warga menuju Desa Pagerjurang, Musuk, Boyolali. Namun semenjak terputusnya jembatan itu kini warga harus memutar lebih jauh sekitar 5 kilometer.

Untuk memperbaiki kembali jembatan itu tidak mungkin dalam waktu dekat, sebab baru dua bulan jembatan itu direhab dengan dana swadaya. Kami berharap ada bantuan dari Pemkab Klaten, ujar Supono.

Kadus II Desa Mundu, Widodo, mengatakan lahan garapan di daerah Pusungan memilik luas sekitar 10 hektar yang terbagi menjadi 50 tanah garapan warga Dukuh Salaman dan Dukuh Dungus. Lahan tersebut diapit dua jurang yang menjadi perbatasan antara Klaten dengan Boyolali.

Memang sejak dulu jembatan dibuat oleh swadaya warga kedua dukuh itu karena memang tidak ada anggaran dari Pemerintah Desa Mundu. Kami berharap kepada instansi terkait untuk segera memihaki agar kelangsungan warga dalam menggarap lahan pertanian bisa berlanjut, ujar Widodo.

Sementara itu, Camat Tulung, Rohmad Sugiarto, mengatakan pihaknya sudah meminta kepada Pemerintah Desa Mundu untuk segera membuat proposal sebagai bahan laporan pengajuan bantuan rehab jembatan.

Kami akan ajukan propsal itu ke Pemkab Klaten. Selain itu juga akan meminta bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, mengingat terputusnya jembatan itu termasuk disebabkan oleh bencana, ujar Rohmad saat ditemui di sela meninjau lokasi.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/56231/jembatan-sesek-klaten-boyolali-putus-10-hektare-lahan-terisolasi/