Satgas Usut Dugaan Kekerasan Aparat pada Pelajar

 Nasional

VIVAnews – Ketua Dewan Pembina Satgas Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi, menyatakan akan membentuk tim independen untuk mengungkap dugaan tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oknum Polres Gunung Kidul, DI Yogyakarta kepada pelajar SMA Dominikus, Reza Eka Wardhana.

Tim ini beranggotakan pemerintah DI Yogyakarta dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam perlindungan anak.

Pembentukan tim independen ini secara formal harus menunggu surat dari gubernur DIY. Namun demikian, tim independen ini secara informal mulai saat ini sudah bekerja, kata Seto di Yogyakarta, Jumat 2 November 2012.

Sebagai informasi, Reza mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Brigjen Katamso, Gunungkidul, Kamis 25 Oktober 2012 sekitar pukul 24.00 WIB.

Kecelakaan tunggal yang menyebabkan Reza mengalami pendarahan hebat di bagian otak tersebut, dinilai janggal dan diduga terjadi akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi di Polres Gunungkidul saat mengamankan konvoi takbiran dalam rangka Hari Raya Idul Adha.

Kak Seto, sapaan Seto Mulyadi, mengatakan tim independen diharapkan dapat mengungkap ada tidaknya unsur pemukulan dari oknum petugas. Upaya pembuktian ini diakui harus memperoleh penjelasan visum dari dokter.

“Kami juga akan mendampingi saksi anak yang akan menjadi saksi kembali di kepolisian,” kata Seto.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan bahwa pihaknya memang meminta supaya ada tim untuk melakukan identifikasi mengenai persoalan yang sebenarnya terjadi.

Permasalahan ini harus dituntaskan karena Pemerintah DIY saat ini juga mempunyai Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan,” katanya.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirim permintaan visum et repertum kepada kepala rumah sakit Wonosari dan rumah sakit Bethesda serta mengirim surat permintaan ke laboratorium Polri untuk pengecekan kemungkinan penggunakaan miras/obat terlarang pada korban.

Kecelakaan itu merupakan kecelakaan tunggal. Kami menyelidiki apakah korban saat terjadinya kecelakaan sedang mengomsumsi miras atau obat terlarang atau tidak, katanya. (art)

Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/364496-satgas-usut-dugaan-kekerasan-aparat-pada-pelajar