Klaten Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Klaten berniat ingin menelusuri dugaan penggunaan kartu tanda penduduk (KTP) aspal (asli tapi palsu alias bodong) oleh 52 jamaah haji Klaten pada musim haji 2012.
Saya terkejut mengetahui ada pemberitaan soal KTP aspal atau bodong yang diduga digunakan oleh jamaah haji Klaten, kata Kepala Disdukcapil Klaten, Joko Wiyono saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (1/11).
Padahal, kata Joko, sebelum keberangkatan ke Tanah Subi itu pihaknya sudah melakukan verifikasi terhadap setiap identitas calon jamaah haji (Calhaj) saat itu. Meski begitu ternyata masih ada kekurangan.
Kami akan menindaklanjuti atas informasi KTP aspal tersebut. Untuk itu tim akan diterjunkan ke lapangan, ujar Joko.
Joko menjelaskan, tim akan melakukan pengecekan ke alamat jamaah haji yang terdaftar di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Klaten. Upaya itu untuk menelusuri siapa saja yang diduga ber-KTP aspal alias bodong.
Kalau perlu pengecekan hingga ke desa dan kecamatan. Jika terbukti ada perangkat desa atau petugas kecamatan yang bermain tentu akan ada sanksi tegas. Sanksi juga diberikan kepada jamaah haji yang menggunakan KTP aspal, tandas Joko.
Sebelumnya dikabarkan, sebanyak 52 jamaah haji tahun 2012 Kabupaten Klaten yang berangkat melalui Kloter 11 disinyalir menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) aspal (asli tapi palsu). Jamaah haji bodong itu tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Klaten.
Dari 52 jamaah haji bodong itu terbanyak ditemukan di Kecamatan Tulung, yakni ada 19 jamaah haji. Disusul Kecamatan Karanganom ada 15 jamaah, serta Kecamatan Pedan dan Trucuk masing-masing 9 jamaah.
Temuan itu diketahui saat manasik terakhir atau sebelum berangkat ke Tanah Suci. Mereka (jamaah haji bodong) tidak pernah hadir ke manasik meski sudah dikasih undangan. Sedangkan saat berangkat, mereka tidak dikenal, ujar Ketua II IPHI Kecamatan Karanganom, Kusdiyono.
Sumber: http://www.timlo.net/baca/42657/disdukcapil-klaten-telusuri-haji-ber-ktp-bodong/