Warga Glagahwangi Desak Perbaikan Jembatan

 Berita

Klaten Pemerintah Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten mendesak instansi terkait untuk segera memperbaiki jembatan penghubung antar kecamatan yang putus selama sembilan tahun.

Jembatan itu sebelumnya menghubungkan antara Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo dengan Desa Blanceran, Kecamatan Karanganom. Namun semenjak keterjang banjir pada 2003 silam kini jembatan itu sudah putus, ujar Kepala Desa Glagahwangi, Wuryanto saat ditemui di kantornya, Rabu (31/10).

Wuryanto menjelaskan, sebenarnya pernah ada tinjauan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU), DPRD Kabupaten Klaten dan DPRD Dati I Jawa Tengah sekitar tiga tahun silam. Namun hingga saat ini belum terealisasi.

Pernah dijanjikan akan direalisasi pada 2010 atau 2011. Namun hingga saat ini juga belum ada tindak lanjut, kata Wuryanto.

Akibat putusnya jembatan yang melintas di atas Sungai Glagahwangi itu, kini warga Glagahwangi harus memutar lebih jauh untuk sampai di desa tetangga. Begitu juga sebaliknya.

Padahal banyak dari warga kami yang bekerja dan sekolah di Karanganom. Namun bagaimana lagi mereka harus memutar melalui Jalan Raya Solo-Jogja sekitar delapan kilometer. Padahal jika lewat jembatan hanya satu kilometer, kata Wuryanto.

Wuryanto menambahkan, perbaikan jembatan itu memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Paling tidak sekitar Rp 2 miliar agar jembatan lebih kokoh. Untuk itu tidak mungkin perbaikan diserahkan ke desa.

Mengingat pentingnya jembatan itu, kami mendesak kepada instansi terkait untuk segera turun tangan, ujar Wuryanto.

Sarwiji (45) warga Desa Glagahwangi, menuturkan semenjak putusnya jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar 4 meter itu kini lokasi jembatan banyak ditumbuhi tanaman liar.

Sebenarnya jika jembatan itu dibangun kembali sangat membantu warga kedua desa, ujarnya.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/42358/warga-glagahwangi-desak-perbaikan-jembatan/