Kematian Bayi 10 Bulan di RSI Klaten Dipertanyakan Keluarga

 Klaten, Solo Raya

image

KlatenUp – Seorang bayi 10 bulan yang bernama Namira Altinia meninggal dunia pada 21 Oktober 2015. Karena penasaran tentang sebab kematian anaknya, Muhammad Ryan B dan Imaningsih warga  Sraten, Belang Wetan, Klaten Utara mendatangi Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten, Senin (25/1) pagi, bersama Joko Widodo yang merupakan kuasa hukum Muhammad ryan.

“Kedatangan saya untuk mempertanyakan penyebab kematian anak saya. Saya menilai kematian anak saya tak wajar. Sejak awal, diagnosa dokter berbeda-beda, ada yang mengatakan sariawan, tipes, demam berdarah (DB), kembung, dan infeksi saluran kemih. Setelah dikasih obat tiga jenis itu, kondisi langsung kritis dalam waktu 5-10 menit (sebelum meninggal dunia),” kata Muhammad Ryan, saat ditemui wartawan di RSI Klaten.

Jajaran direksi yang diketuai oleh Direktur Utama RSI Klaten, Suswanto didampingi Direktur Pelayanan Medik, Endang Wahyuningsih beserta jajaran komite medik lainnya kemudian menemui orang tua bayi sekitar pukul 09.00 WIB. Mediasi ini berlangsung selama 1,5 jam. Namun keluarga Namira diwakilik Kuasa hukumnya mengaku tidak puas dengan penjelasan yang diberikan direksi RSI Klaten mengenai penyebab kematian Namira.

“Informasi dari sini (RSI Klaten), Namira meninggal dunia karena kekurangan oksigen. Tapi, kami belum menerima jawaban secara menyeluruh di sini. Soalnya, kematian bayi sangat janggal. Penjelasan dari RSI sangat berbeda dengan informasi yang kami peroleh. Kami akan pelajari terlebih dahulu. Tak menutup kemungkinan, kami akan bawa persoalan ini ke ranah hukum,” kata Joko Widodo selaku Kuasa Hukum orang tua Namira.

Ketika dikonfirmasi kembali Direktur Utama RSI Klaten, Suswanto, menegaskan  bahwa penanganan bayi Namira sudah sesuai prosedural. Semua hal mengenai perawatan, penanganan hingga kematian Namira sudah dijelaska  kepihak keluarga.

“Kami sudah menjelaskan semuanya ke keluarga. Yang jelas tidak ada yang salah dengan penanganannya. Hanya itu yang bisa kami sampaikan karena di sini banyak yang bersifat rahasia (RSI Klaten tak ingin membuka penyebab kematian pasien sebelum memperoleh izin dari keluarga),” kata Suswanto yang juga merupakan Dokter di RSI Klaten.

Related Posts