AS Tolak Bantuan dari Kelompok Militan Pakistan

 Dunia

VIVAnews – Pemerintah Amerika Serikat menolak tawaran bantuan dari kelompok militan di Pakistan untuk para korban bencana topan Sandy di pantai timur negara tersebut. Padahal, kelompok ini siap menurunkan banyak tim ahli dalam upaya pemulihan pascabencana di Amerika.

Menurut situs al-Arabiya pada Kamis, pemimpin kelompok Jamaat-ud-Dawa, Hafiz Mohammed Saeed, menawarkan bantuan tim SAR dan medis bagi para korban bencana topan Sandy yang telah menewaskan 97 orang.

“Islam memerintahkan kami menolong sesama tanpa mendiskriminasi agama dan keyakinan,” kata Saeed dalam akun Facebook kelompok tersebut sehari setelah Sandy menghantam awal pekan ini.

“Kami menawarkan bantuan tanpa syarat untuk menolong para korban. Jika pemerintah Amerika Serikat mengizinkan, kami akan mengirim tim dokter, SAR, ahli pemulihan bencana, makanan dan obat-obatan atas dasar kemanusiaan,” lanjut Saeed lagi.

Namun, tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh pemerintah AS melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Mark Toner, dilansir CNN. “Kami sangat menghargai prinsip sosial Islam yang mewajibkan menolong siapapun yang butuh pertolongan dimanapun itu. Tapi tawaran mereka adalah tawaran kosong,” kata Toner.

Bukan tawaran Main-main

Komentar AS ini dibantah oleh Saeed yang dikutip dari koran India, The Hindu. Dia mengatakan, organisasi yang dipimpinnya telah terbukti piawai dalam menghadapi saat-saat bencana dan mendapatkan pengakuan dari WHO dan Palang Merah Internasional. Komentarnya ini mengisyarakatn bahwa tawarannya tidak main-main.

Saeed juga mengatakan, kelompoknya sering menurunkan bantuan di wilayah-wilayah bencana. Di antaranya adalah di Indonesia dan Sri Lanka pada bencana tsunami 2006 lalu dan beberapa bencana lainnya. Saeed mengaku mereka tidak pandang bulu dalam menolong. Contohnya saat bencana banjir di Pakistan, mereka turun tangan membantu kelompok minoritas Hindu di Sindh.

Namun, jika memang tidak diizinkan datang, Saeed mengatakan, “Kami akan menyerukan kepada seluruh Muslim di negara tersebut untuk berada di garis depan membantu rekan senegara mereka.”

Pemerintah AS pada tahun 2001 melabeli Jamaat-ud-Dawa, yang dulu bernama Lashkar-e-Taiba, sebagai organisasi teroris internasional dan menawarkan hadiah US$10 juta bagi mereka yang bisa memberi informasi keberadaan Saeed. Kelompok ini dituduh melakukan serangan untuk membebaskan para Muslim di wilayah sengketa Pakistan-India di Kashmir.

Pemerintah Pakistan tidak menemukan bukti bahwa kelompok ini adalah teroris. Saeed masih melenggang bebas di negara itu hingga saat ini. April lalu, dia muncul di TV menantang Amerika. “Jika memang Amerika menginginkan saya, saya bisa dihubungi kapan saja,” ujarnya saat itu. (umi)

Sumber: http://dunia.news.viva.co.id/news/read/364312-as-tolak-bantuan-dari-kelompok-militan-pakistan