KlatenUp — Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih menjelaskan bahwa penerapan Kartu Indonesia Sehat belum diketahui secara pasti. Karena belum ada sosialisasi mengenai pelaksanaan Kartu Indonesia Sehat di Solo.
“Saat ini Pemkot Solo telah memiliki Program Kesehatan Pemeliharaan Masyarakat Solo (PKMS) dengan anggaran dana Rp 22 miliar per tahun”, jelas Siti Wahyuningsih.
Sampai saat ini belum diketahui apakah PKMS akan lebur menjadi KIS atau tidak. Namun untuk tahun depan Pemerintah Kota Solo tetap mengalokasikan anggaran dana untuk PKMS.
PKMS telah berjalan selama 6 tahun di Solo tepatnya mulai tahun 2008 lalu. Tujuan adanya PKMS adalah memberikan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat Solo yang belum memiliki asuransi maupun BPJS. Program PKMS ini lebih difokuskan untuk masyarakat yang kurang mampu di wilayah Solo.
Pemkot Solo membagi kategori masyarakat miskin di Solo menjadi 4 yaitu warga sangat miskin, miskin, hampir miskin dan rentan miskin. Dalam pelaksanaan PKMS ini sasarannya adalah masyarakat sangat miskin dan rentan miskin,jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo.
