KTP Bodong, IPHI Klaten Investigasi ke Desa

 Berita

Klaten Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) se-Kabupaten Klaten bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Klaten, Senin (5/11), akan menelusuri ke desa-desa yang disinyalir menerbitkan kartu tanda penduduk (KTP) asli tapi palsu (aspal alias bodong) yang digunakan sejumlah jamaah haji Klaten Kloter 11.

Dalam investigasi itu, tim akan menelusuri desa-desa yang ada di tiga kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Karanganom, Tulung dan Trucuk.

Pengecekan itu untuk mengetahui apakah alamat jamaah haji itu sama dengan apa yang tertulis pada KTP yang digunakannya, ujar Koordinator Persiapan Pemberangatan dan Penjemputan Haji (P3H) Kecamatan Delanggu, Sunarto, Minggu (4/11).

Sunarto menjelaskan, pengecekan dengan mendatangi kantor desa untuk mencocokkan daftar nama jamaah haji yang diduga menggunakan KTP bodong dengan daftar kependudukan yang ada di desa.

Kami sudah punya catatan daftar nama jamaah haji ber-KTP bodong itu. Dari hasil laporan yang masuk ternyata banyak dari nama jamaah itu tidak sesuai dengah daftar kependudukan. Misalnya, alamatnya ada tapi namanya tidak ada, jelas Sunarto.

Sebelumnya dikabarkan, sebanyak 1.140 jamaah haji tahun 2012 yang diberangkatkan dari Kabupaten Klaten dikelompokkan melalui empat kloter, yakni Kloter 10, 11, 12 dan 13. Dari sekian itu, sebanyak 52 jamaah dari Kloter 11 disinyalir menggunakan KTP bodong.

Hasil temuan IPHI, mereka tersebar di empat kecamatan. Diantaranya Kecamatan Tulung ada 19 jamaah, Kecamatan Karanganom 15 jamaah, serta Kecamatan Pedan dan Trucuk masing-masing 9 jamaah.

Menanggapi soal banyaknya KTP bodong di wilayah Kecamatan Tulung, Camat Tulung, Rohmad Sugiarto mengaku kaget. Kendati demikian ia tidak mengetahui asal muasal KTP bodong tersebut.

Memang saya mendapat laporan jika jamaah haji dari Tulung tidak sesuai jumlahnya antara saat berangkat dengan kepulangan, ujarnya.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/43077/ktp-bodong-iphi-klaten-investigasi-ke-desa/