Jembatan Putus, Lahan Pertanian di Klaten Terisolasi

 Berita


KLATENLahan pertanian seluas sekitar 10 hektare di Dusun Salaman, Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, terisolasi menyusul putusnya jembatan yang menghubungkan kawasan tersebut, Sabtu (29/12/2012) malam.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Minggu (30/12/2012), jembatan sepanjang sekitar 30 meter, lebar sekitar 1,5 meter dengan kedalaman sekitar 40 meter yang terbuat dari rangkaian bambu tersebut putus setelah ambrolnya tebing sungai.

Jembatan itu sebenarnya baru dibangun swadaya oleh warga dua bulan lalu. Akan tetapi, hujan yang turun kemarin [malam Minggu] membuat tebing jembatan longsor hingga membuat jembatan putus, terang Supono, 34, warga setempat saat ditemui wartawan di kediamannya.

Akibat putusnya jembatan tersebut, Supono, mengaku tak bisa ke sawah. Menurutnya jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses terdekat menuju lahan pertanian warga seluas 10 hektare. Ada sekitar 50 petani yang memiliki lahan di sana. Rencananya bulan depan tanaman padi akan dipanen. Namun kami malah tak bisa ke ladang, paparnya.

Supono menjelaskan, kawasan yang biasa disebut warga dengan istilah Pusung itu hanya bisa diakses melalui dua jalur yang sama-sama melewati jembatan dari rangkaian bambu. Untuk melalui jalur lain, kalangan petani harus memutar jalan sejauh sekitar 5 km. Untuk membangun kembali jembatan itu membutuhkan dana besar. Dulu kami menghabiskan dana sekitar Rp15 juta. Sekarang kami tak punya dana lagi untuk membangun kembali, tandasnya.

Camat Tulung, Rohmad Sugiarto, mengatakan jembatan yang menghubungkan kawasan Pusung tersebut sangat vital peranannya bagi warga. Pasalnya sebagian besar warga bermata pencaharian bertani. Nanti kami akan berkoordinasi dengan Pemdes Mundu, Kesbangpol dan BPBD Klaten. Mudah-mudah ada bantuan dana untuk membangun kembali jembatan itu secara permanen, kata Rohmad.

Sumber: http://www.solopos.com/2012/12/30/jembatan-putus-lahan-pertanian-di-klaten-terisolasi-363200