Hama Tikus Merajalela, Dispertan Gagas Penggunaan Burung Hantu Pemangsa

 Berita


KLATEN Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten menggagas terbentuknya penangkaran burung hantu untuk membasmi hama tikus yang merajalela di sejumlah lahan pertanian di Klaten.

Kepala Dispertan Klaten, Wahyu Prasetyo, mengatakan penangkaran burung hantu itu rencananya dimulai pada 2013 mendatang. Sebagai persiapan, Dispertan akan mengajak Komisi II DPRD Klaten studi banding ke Desa Tlogoweru di Kabupaten Demak untuk melihat langsung lokasi penangkaran burung hantu. Penangkaran burung hantu di desa itu sudah terbukti mengurangi populasi hama tikus yang meresahkan petani. Di desa itu ada aturan yang melarang pemburuan atau pembunuhan terhadap jenis burung ini, terang Wahyu kepada Solopos.com.

Wahyu menjelaskan, burung hantu atau Tyto Alba merupakan musuh alami dari hama tikus. Dia mengakui hama tikus sudah merusak tanaman padi di beberapa kecamatan seperti Karanganom, Juwiring, Trucuk, Delanggu, dan lain-lain. Mengganasnya serangan hama tikus dikarenakan berkurangnya populasi musuh alami mereka yakni burung hantu. Kalau burung hantu ini dikembangbiakkan, hama tikus tidak akan merajalela. Dengan begitu, pengembangbiakan burung hantu itu sejalan dengan program percepatan swasembada beras yang digalakkan pemerintah pusat, ujar Wahyu.

Penangkaran burung hantu rencananya akan diujicobakan di kompleks Kantor Dispertan Klaten. Setelah itu, kalangan kelompok tani bisa mengembangbiakkan sendiri jenis burung ini. Setelah menggelar studi banding, pihaknya akan memetakan desa mana saja yang akan ditunjuk sebagai lokasi penangkaran burung hantu. Sekarang masih ada waktu untuk mengalokasikan anggaran dalam APBD 2013 untuk kegiatan penangkatan burung hantu itu, kata Wahyu.

Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Atok Susanto, mendukung upaya penangkaran burung hantu tersebut. Sosialisasi rencana penangkaran burung hantu kepada petani sudah digelar Balaidesa Tlobong, Kecamatan Delanggu, pada Selasa kemarin. Burung hantu itu adalah predator hama tikus. Burung hantu adalah sahabat petani. Sudah sepantasnya petani mendukung pengembangbiakan burung hantu ini, kata Atok.

Sumber: http://www.solopos.com/2012/11/28/hama-tikus-merajalela-dispertan-gagas-penggunaan-burung-hantu-pemangsa-351677