Kebanjiran, Jembatan Sesek Klaten-Sukoharjo Putus

 Berita

Klaten Jembatan darurat yang terbuat dari bilah bambu (sesek) sebagai penghubung antara Desa Bolali, Kecamatan Wonosari, Klaten dengan Desa Blimbing, Kecamatan Gawok, Sukoharjo putus diterjang banjir sepekan lalu.

Jembatan sesek yang melintasi Kali Blimbing itu terputus saat hujan deras sepekan lalu. Banjir yang lumayan besar membuat jembatan tak kuat menahan, ujar Rahayu (42), warga Desa Bolali, Wonosari, Klaten, Rabu (28/11).

Rahayu menuturkan, pascahanyutnya jembatan itu kini warga dan pengguna jalan yang lain harus memutar lebih jauh untuk sampai di desa seberang yang masuk wilayah Sukoharjo. Begitu pula sebaliknya.

Ada jalan alternatif lain tapi jauh dan kondisi jalan rusak. Tapi apa boleh buat karena jembatan darurat dari anyaman bambu itu belum diperbaiki setelah terputus diterjang banjir, ujarnya.

Kepala Desa Bolali, Sarjono, mengatakan keberadaan jembatan darurat yang terbuat dari sesek itu dibangun menyusul pembongkaran kontruksi jembatan utama yang kini diperbaiki. Jembatan sesek sepanjang hampir 20 meter dengan lebar 1,5 meter itu dibangun untuk mempermudah lalu lintas warga kedua wilayah.

Selama dibangunnya jembatan utama, jembatan sesek menjadi jalur alternatif warga yang melintas. Namun kini setelah terputus akibat banjir pekan lalu warga semakin kesulitan mencari jalan alternatif lainnya, ujar Sarjono.

Sementara itu, Camat Wonosari, Pandiyanto, menghimbau kepada warganya untuk tidak lagi membuat jembatan sesek di Kali Blimbing. Pasalnya, selain rawan kebanjiran juga tidak akan efektif mengingat perbaikan jembatan utama hampir rampung.

Tidak usah diperbaiki jembatan seseknya. Mending dibersihkan saja sisa-sisa anyaman bambu yang masih ada di sungai. Sebab sebentar lagi jembatan utama segera selesai pembangunannya, ujar Pandiyanto.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/48710/kebanjiran-jembatan-sesek-klaten-sukoharjo-putus/