Apem Jatinom Dijadikan Oleh-oleh Khas Klaten

 Berita

Klaten Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bakal serius mengembangkan potensi apem Jatinom sebagai oleh-oleh khas Klaten. Salah satu konsep yakni dengan memasarkan melalui outlet-outlet yang di sebar di sejumlah titik strategis di Klaten.

Apem Jatinom akan menjadi brand oleh-oleh khas Klaten dengan citarasa yang khas. Untuk itu harus dikembangkan secara serius, ujar anggota tim motivator dan pemasaran dari Badan Koordinasi Pengembangan Ekonomi Daerah (BKPED) Klaten, Wening Swasono, saat ditemui usai memberikan pelatihan manajemen wirausaha dan kemasan produk di Aula Kecamatan Jatinom, Rabu (7/11).

Pelatihan yang digelar oleh BKPED tersebut diikuti 40 peserta pengrajin perwakilan dari lima desa di Kecamatan Jatinom. Kegiatan itu juga diisi dengan pemaparan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten.

Dalam pelatihan itu diberikan materi mengenai cara pengembangan produk, manajemen pemasaran dan manajemen usaha. Selain itu juga diberikan cara pengolahan apem sesuai standar kesehatan.

Wening menambahkan, apem bisa menjadi salah satu potensi usaha masyarakat di Jatinom. Dengan dikembangkannya olahan itu tentunya akan membantu perekonomian warga sekitar.

Apem Jatinom harus dikembangkan agar lebih terkenal di masyarakat luas. Salah satunya nanti akan ada outlet-outlet apem yang disebar di sepanjang jalan Jatinom dan tempat-tempat wisata di Klaten. Sehingga diharapkan bisa dikenal keluar, ujar Wening.

Camat Jatinom, Anang Widjatmoko mengatakan, menyambut baik akan rencana pengembangan apem Jatinom menjadi oleh-oleh khas Klaten. Dengan begitu maka diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat Jatinom.

Selama ini apem Jatinom hanya diolah saat momen perayaan Yaaqawiyyu, setiap bulan Sapar (penanggalan Jawa). Dengan pengambangan itu sehingga diharapkan apem bisa diproduksi secara harian, ujar Anang.

Untuk pengembangan, kata Anang, pengrajin sangat mendambakan adanya campur tangan dari pemerintah dalam membantu pemasaran. Sehingga dengan begitu diharapkan apem Jatinom bisa berkembang dan terkenal keluar daerah.

Apem memang salah satu potensi di Jatinom. Jangan sampai tradisi apem diserobot daerah lain, katanya.

Anang menambahkan, setelah pemberian pelatihan manajemen wirausaha, rencananya pengrajin juga akan diberi pelatihan praktek pembuatan apem pada 13 November 2012 mendatang.

Praktek pembuatan apem itu nanti sekaligus untuk studi banding dari Pemkab Demak, imbuh Anang.

Sumber: http://www.timlo.net/baca/43826/apem-jatinom-dijadikan-oleh-oleh-khas-klaten/