BOPI akan Dibubarkan karena Dinilai Tidak Bermanfaat

 Olahraga

image

Jakarta, KlatenUp – Komisi Tinju Indonesia (KTI) mendukung langkah dari Menpan-RB Yuddy Chrisnandi untuk membubarkan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) karena dinilai tidak ada manfaatnya.

“Rekomendasi Menpan-RB cukup wajar. Selama ini, keberadaan dari BOPI sendiri tidak ada manfaatnya untuk masyarakat olahraga profesional Indonesia.” Ujar Ketua KTI Anton Sihombing, Selasa (16/2).

Badan ini sengaja dibentuk karena adanya tinju profesional. Namun, selama perjalanannya dinilai tidak menguntungkan bagi tinju profesional karena keberadaannya dinilai menghaburkan uang negara. BOPI dulunya dikenal dengan nama BP2OPI yang selanjutnya berganti menjadi BAPOPI.

Saat BOPI terbentuk, prestasi tinju nasional tidak terlihat lagi. Situasi ini berbeda sekali pada saat lembaga tersebut tidak aktif. Pada saat itu banyak lahir juara dunia, OPBF dan juga juara Asia Pasifik. Hal tersebut merupakan hasil kerja keras masyarakat olahraga profesional Indonesia.

“Pada waktu itu, Chris John, M Rachma menjadi juara kelas terbang mini, dan begitu juga Ellyas Pical juara dunia kelas bantam IBF. Semuanya itu ada pada saat lembaga yang dibangun pemerintah itu tidak ada.” Ujar ketua KTI itu.

Anton juga menjelaskan bahwa ia membutuhkan banyak dana untuk mengorbitkan petinju hingga para petinju menjadi juara dunia. Seperti saat Chris John berjuang merebutkan juara kelas melawan Oscar Leon dari Kolumbia. Semua itu terwujud karena peran KTI yang meningkinkan para petinjunya menjadi juara.

“Komisi Tinju Indonesia tidak pernah menggunakan dana dari pemerintah apalagi melalui BOPI. Semua itu murni dari KTI sendiri dan semua pertandingan tetap berjalan sesuai harapan.” Tegasnya lagi.

Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk menerima rekomendasi dari Menpan-RB  tersebut.