KASUS KOPI SIANIDA: Komnas Ham Sarankan Polisi Ungkap Bisnis Ayah Mirna

 Nasional

image

foto: MTVN

KlatenUp – Ayah korban  kopi bercampur sianida, Edi Dharmawan Salihin yang diketahui mempunyai data dari kepolisian Australia. Dharmawan mengungkapkan sendiri hal ini pada program diskusi publik pada salah satu tv swasta. Dari hal ini Salah seorang anggota Komnas HAM, Siane Indiane menilai ayah Mirna memiliki lobi tingkat tinggi.

Komnas HAM menilai pengungkapan bisnis yang dimiliki ayah Mirna diperlukan guna menemukan motif utama dari kasus ini. Polisi diminta untuk berani melakukan hal ini.

“Untuk menemukan motif ini bisa kami sarankan jangan hanya ke Jesicca, mungkin ada pelaku lain yang belum kita tahu. Karena kasus ini bukanlah kasus biasa, kasus yang melibatkan sianida biasanya kasus yang punya kerumitan tingkat tinggi,” kata Siena di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).

Penggunaan racun sianida dalam pembunuhan menunjukkan pelaku bukanlah orang biasa. Siena menilai ada kemungkinan hal ini terkait dengan motif bisnis, apakah ada masalah dengan mitra bisnis atau yang lainnya.

Menurut Siena, Dharmawan diketahui juga melakukan investigasi sendiri pada pekerja di Cafe oliver, bahkan ia mengetahui hasil dari rekaman CCTV yang seharusnya disimpan dan ditunjukkan hanya pada penyidik.

Ayah Mirna yang telahmembuka bukti-bukti baru ke pubil dinilainya telah melampau wewenang penyidik.

“Yang disampaikan kemarin sudah kebablasan. Ini tidak boleh. Ada seorang keluarga korban ikut investigasi. Akan bias, rancu,” tandas dia.

Related Posts