KlatenUp- Pusat Hindu Indonesia (THCI) berencana untuk meminta revitalisasi candi di Jawa Tengah (Jateng). Form Revitaliasasi penggalian upaya candi dan kuil memungkinkan penunjukan sebagai tempat ibadah dan pariwisata. Ini diumumkan oleh presiden dari Pusat Hindu Indonesia, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III Dr.Shri, beberapa saat yang lalu.
Ngurah Arya Wedakarna berpendapat, berkembang paradigma saat ini adalah candi sebagai turis belaka. Bahkan, menurut laporan, banyak orang Hindu dan Buddha merasa terhambat ketika mereka ingin beribadah di kuil.
“Khusus untuk kuil-kuil besar dan pariwisata adalah aturan yang sangat ketat, Hindu merasa terhalang oleh pejabat dan direksi candi. Sebagai contoh, di Prambanan, jika ada Hindu Bali akan melakukan doa membawa dupa dan persembahan tidak diperbolehkan” kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu. Hal ini juga menyoroti larangan ibadah di Kimpulan kuil di Yogyakarta, hanya di Universitas Islam Indonesia (UII). Ada juga larangan menulis rektor UII tidak menyembah di kuil.